geo_community

Geography One Earth for life

Sabtu, 15 Mei 2010

Perairan Laut


Perairan laut adalah perairan yang terdapat di wilayah laut Indonesia dan dunia yang saling berhubungan.

Jenis laut dapat dikalasifikasikan menurut beberapa golongan, diantaranya laut digolongkan menurut proses terjadinya, menurut letaknya, menurut kedalamannya, dan kemiringan lerengnya.

1. Menurut terjadinya di bedakan.

a. Laut trangresi

Adalah laut dangkal yang terjadi karena daratan tergenang oleh air laut, akibat naiknya permukaan air laut. Laut ini terjadi pada masa delivium setelah berakhirnya jaman es, pada waktu itu permukaan laut di seluruh permukaan bumi naik kurang lebih 70 m, sehingga daratan yang rendah tergenang oleh air laut. Disebut juga laut meluas atau laut tergenang. Contohnya di Indonesia bagian barat terbentuk Laut Jawa, Selat Sumatera (Selat Malaka), Selat Sunda, Selat Karimata, dan Laut Cina Selatan. Di Indonesia bagian timur terbentuk Laut Arafura, Laut Timur, Laut Aru, Teluk Cinderawasih, sedangkan di luar Indonesia ada laut Utara (laut antara Inggris dan Belanda).

b. Laut Ingresi (Laut Segrasi)

Adalah laut dalam yang terjadi karena dasar laut mengalami gerakan menurun (terjadi patahan) peristiwa ini terjadi pada jaman tersier karena peristiwa isostasis atau keseimbangan hidrostatis. Contohnya Laut Banda, Laut Sulawesi, Laut Maluku, Laut Jepang.

c. Laut Regresi

Adalah laut menyempit terjadi karena perubahan permukaan negative, baik karena penurunan permukaan air laut itu sendiri ataupun naiknya daratan secara perlahan-lahan, sehingga laut yang dangkal menjadi daratan mungkin juga terjadi pengangkatan sungai-sungai yang banyak mengangkut lumpur dan bermuara di laut. Terjadinya sedimentasi dan membentuk daratan, akhirnya laut menjadi sempit. Contohnya Laut Jawa, Laut Arafura (jaman es).

2. Menurut Letaknya laut di bedakan.

a. Laut tepi

Adalah laut yang terletak di tepi benua dan terhalang samudera luas oleh deretan pulau-pulau atau jasirah. Contohnya Laut Bering yang tertahan oleh Kepulauan Menton, Laut Utara yang terhalang oleh Kepulauan Inggris, Laut Cina Selatan terhalang oleh Kepulauan Philipina, dan Kepulauan Indonesia, Laut Jepang Terhalang oleh Kepulauan Jepang.

b. Laut pertengahan

Adalah bagaian laut yang terdapat di pedalaman yang terlatak di antara dua benua. Contohnya Laut Tengah terletak antara benua Eropa dan Afrika, Laut pertengahan Australia-Asia antara benua Australia dan Asia, misalnya, Laut Jawa. Laut pertengahan Amerika antara benua Amerika Utara dan Amerika Selatan, misalnya, Laut Karimata, Teluk Meksiko.

c. Laut pedalaman

Adalah laut yang hampir seluruhnya atau seluruhnya di kelilingi oleh daratan. Contohnya Laut Kaspia, Laut Hitam, Laut Baltik/ Laut Timur.

3. Menurut kedalamannya.

Dasar-dasar laut menurut kedalamannya digolongkan dalam zone-zone (daerah-daerah) sebagai berikut.

a. Zona litoral

Adalah zona laut antara garis pantai pada waktu pasang naik dan garis pantai pada waktu pasang turun.

b. Zona Neritis

Adalah daerah laut dari garis pantai pada waktu pasang surut sampai kedalaman 200m. Contohnya Laut Jawa, Laut Arafuru, laut Utara.

c. Zona Batial

Adalah daerah laut yang kedalamannya antara 200m – 1000 m.

d. Zona Abisal

Adalah daerah laut yang amat dalam. Termasuk palung laut dan lubuk laut, dalamnya kurang lebih 10.000 m. Contohnya Laut Banda, Laut Sulawesi, Palung Laut Sunda dan Mindanau.

4. Menurut kemiringan lerengnya.

Daerah peralihan antara daratan dan lautan di tandai dengan adanya perubahan kedalaman maupun kemiringan lereng, yang setidaknya dapat dibagi dalam 3 daerah :

a. Continental shelf

Continental shelf adalah suatu daearah yang memiliki lereng landai (kemiringan kira-kira 0,4%) dan berbatasan langsung dengan daratan. Daerah ini memiliki lebar kurang lebih 50-70 km dan kedalaman maksimum dari lautan yang ada di atasnya tidak lebih besar antara 100-200 m.

b. Continental slope

Continental slope memiliki lereng yang lebih curam dari pada Continental shelf di mana kemiringannya berfariasi antara 3%-6%

Gb.32. Irisan batas pinggir pantai.

c. Continental rise

Continental rise adalah daerah yang memiliki lereng yang berlahan-lahan menjadi datar di dasar laut.

Sabtu, 20 Februari 2010

geo_community: Oseanografi

geo_community: Oseanografi

Oseanografi


Mengapa kita perlu belajar tentang laut ?

Sebagian besar permukaan bumi kita, hampir 71% merupakan lautan. Begitu pula dengan wilayah negara kita pun sebagian besar merupakan lautan, maka Indonesia di sebut sebagai negara maritim. Bahkan sepotong syair yang menyatakan bahwa nenek moyang kita seorang pelaut. Tapi sudahkah kita benar-benar mengenal laut yang sangat dekat dengan kita, yang telah menjadi budaya, dan mungkin kita telah hidup dari keberadaannya? Sejak dahulu laut sudah di manfaatkan oleh sebagian besar penduduk kita baik sebagai sarana transportasi maupun perdagangan. Wilayah lautan yang demikian luas tentunya menyimpan berlimpah kekayaan alam, namun keterbatasan pengetahuan kita tentang laut membuat kekayaan alam ini belum dapat kita kelola dengan baik. Seiring dengan semakin terbatasnya sumberdaya di daratan dan ledakan jumlah penduduk yang sangat besar, maka manusia akan mencari sumber-sumber kekayaan alam lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Sumber-sumber kekayaan laut yang melimpah itu diantaranya, mineral laut yang terdapat dalam air laut mengandung banyak zat kimia yang bermanfaat. Berabad yang lalu manusia telah medapatkan garam yang berasal dari air laut dengan bantuan sinar matahari, bahkan cara demikian masih berlangsung hingga saat ini. Zat kimia lainya seperti sodium klorida (NaCl), magnesium dan bromin memiliki nilai ekonomi yang penting. Seiring dengan berkembangnya pengetahuan manusia bahan tambang seperti minyak bumi yang kini banyak dilakukan eksplorasi di lepas pantai. Asia Tenggara diprediksi memiliki cangan minyak lepas pantai sebesar 45% dari seluruh sumber alam yang ada. Di perairan dangkal ditemukan banyak pasir kerikil dan karang untuk bahan bangunan, selain itu juga masih banyak bahan tambang yang ada di dasar laut yang belum mampu kita gali.

Di daerah upwelling yang banyak mengandung nutrient yang merupakan makanan bagi beragam ikan manusia dapat mendapatkan tangkapan ikan yang berlimpah ruah. Biota laut lainya seperti terumbu karang dan rumput laut yang di manfatkan untuk berbagai jenis produk makanan dan kosmetik.

Sama seperti kekayaan alam yang ada di daratan, seberapa pun besarnya kekayaan alam yang ada di laut, kita harus memanfaatkannya secara bertanggung jawab, agar dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Maka pengetahuan dan pemahaman tentang laut sangat dibutuhkan dalam pengelolaannya. Sayangnya, laut merupakan objek yang kurang menarik untuk dilakukan penelitian oleh banyak ilmuwan. Hal ini menyebabkan pengetahuan tentang laut kita kurang. Oleh karena itu dapat kita simpulakan mengapa kita perlu untuk mempelajari lauatan, adalah karena lautan menyimpan potensi yang begitu besar dan sedang menunggu untuk kita kelola dengan baik dan bijaksana.

Pengertian

Oceanografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari seluk beluk samudera atau kelautan, yang meliputi batas-batas samudera, topografi dasar laut, sifat fisis dan kimiawi air laut, macam dan sifat air laut, pasang naik dan pasang surut, serta gelombang dan kehidupan di laut.

Hidrosfer meliputi perairan laut dan darat yang sangat penting bagi kehidupan di permukaan bumi. Sedangkan hidrologi adalah ilmu yang mempelajari perairan dalam hubungannya dengan kegunaannya untuk mencukupi kebutuhan akan air minum, irigasi, air bersih untuk industri dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Hidrologi lebih memperhatikan studinya pada air tawar yang berada di daratan, di danau, di sungai dan air tanah yang berada di lapisan batuan kulit bumi.

Hidrografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perairan dalam hubungan dengan kegunaannya untuk lalulintas air, baik di sungai-sungai, danau, selat, laut, dan samudera, jadi menyangkut periran tawar/darat dan air laut/asin. Hidrografi mentitik beratkan perhatiannya pada keselamatan pelayaran, jadi menyangkut kedalaman laut, arus laut, pasang surut, gelombang dan morfologi dasar laut atau sungai.

Jadi dapat di simpulakn secara sederhana, hidrologi mempelajari perairan darat (tawar), oseanografi mempelajari perairan laut (asin), sedangkan hidrografi mempelajarai perairan baik darat maupun laut berdasarkan fungsi atau kegunaannya.

Sabtu, 26 September 2009


KEHIDUPAN PADA MASA PRA AKSARA DI INDONESIA
Mempelajari bagaiman kehidupan dimasalalu merupakan kegiatan yang amat menarik. Kahidupan manusia dari jaman kezaman senantiasa mengalami perkembangan. Kehidupan manusia pada jaman pra aksara atau jaman pra sejarah dapat di pelajari melalui berbagai temuan fosil dan artefak sisa kehidupan dimasa lalu. Kehidupan manusia purba adalah kehidupan yang amat sederhana. Manusia purba hidup dan memenuhi kebutuhanya dengan cara berburu dan meramu, berpindah pindah dari satu empat ketempat lain (nomaden). Pada masa pra sejarah manusia belum mengenal tulisan sehingga masa ini di sebut dengan masa pra aksara.
Sejak pertama kali bumi diciptakan hingga saat ini, bumi telah banyak sekali mengalami perubahan dan perkebangan. Diperkirakan bumi saat ini telah berusia kurang lebih 2.500 juta tahun. Para ahli geologi membagi masa perkembangan bumi mejadi beberapa zaman yaitu arkeozoikum, paleozoikum, mesozoikum, neozoikum.
1. Zaman Arkeozoikum
Merupakan zaman tertua, berlangsung kira-kira 2.500 juta tahun yang lalu. Pada masa itu bumi dalam proses pembentukan, permukaan bumi masih sangat panas sehingga belum terdapat makluk hidup yang tinggal di bumi.
2. Zaman Paleozoikum
Disebut juga sebagai zaman primer, berlangsung kira-kira 340 juta tahun yang lalu. Zaman ini ditandai dengan terjadinya penurunan suhu yang amat derastis di bumi, bumi mendingin. Pada masa ini lah makluk hidup pertamakali diperkirakan muncul, yaitu makluk bersel satu dan tidak bertulang belakang seperti bakteri, serta sejenis amfibi.
3. Zaman Mesozoikum
Disebut juga sebagai zaman sekunder, berlangsung kira-kira 140 juta tahun yang lalu. Zaman ini ditandai dengan munculnya hewan-hewan reptile besar (dinosaurus) olah karena itu jaman ini disebut juga zaman reptile.
4. Zaman Neozoikum
Zaman Neozoikum berlangsung kira-kira 60 juta tahun yang lalu. Kahidupan di zaman ini mulai stabil, berkembang dan beragam. Zaman ini di bagi menjadi beberapa:
a. Zaman Tersier, ditandai dengan mulai berkurangnya hewan-hewan besar. Telah memeiliki berbagai jenis binatang menyusui, diantaranya kera dan monyet.
b. Zaman Sekunder, ditandai dengan munculnya tenda-tanda kehidupan manusia purba. Zaman ini dibagi kembali menjadi 2 jaman yaitu:
1) Zaman Pleistosen/dilivium (zaman es/glasial), masa ini ditandai mulai mencairnya es di kutub utara karena perubahan iklim. Berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu. Pada masa inilah kehidupan manusia mulai ada. Berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu.
2) Zaman Holosen/alluvium, masa ini ditandai dengan munculnya hamo sapiens, merupakan nenek moyang manusia modern saat ini. Masa ini berlangsung sekitar 20.000 tahun yang lalu.

A. Pengertian Praaksara atau Prasejarah
Praaksara atau prasejarah merupakan kurun waktu (zaman) pada saat manusia belum menganal tulisan atau huruf. Praaksara disebut juga zaman nirleka, yaitu zaman tidak ada tulisan. Setelah manusia mengenal tulisan maka disebut zaman sejarah. Berakhirnya zaman prasejarah setiap bangsa berbeda-beda berdasarkan perkembangan setiap bangsa tersebut serta informasi yang masuk ke bangsa itu. Misalnya bangsa Mesir Kuno meninggalkan zaman praaksara sekitar 4000 SM, bangsa Sumeria dan Dravida meninggalkan zaman praaksara sekitar 3000 SM, sedangkan bangsa Indonesia meninggalkan zaman praaksara 400 M.

B. Jenis-jenis Manusia Purba di Indonesia
Dari hasil penelitian dan penemuan fosil, oleh para ahli purbakala manusia purba banyak di temukan di Indonesia terutama di Pulau Jawa. Manusia purba pada masa lampu telah tinggal di beberapa daerah di Pulau Jawa diantaranya di Lembah Bengawan Solo (Jawa Tengah) dan di Lembah Sungai Brantas (Jawa Timur). Dia daerah daerah tersebut di atas banyak di temukan fosil manusia purba.
Di Indonesia terdapat beberapa jenis manusia purba diantaranya Meganthropus paleojavanicus, Pithacanthropus erectus, dan Homo (manusia purba modern).
1. Meganthropus paleojavanicus
Meganthropus paleojavanicus artinya manusia purba yang besar dan tertua di Jawa. Manusia purba ini memiliki ciri tubuh yang kekar, diperkirakan sebagai manusia purba yang paling tua diantara manusia purba yang lain. Meganthropus paleojanicus di temukan di Sangiran, Surakarta oleh Von Koeningswald pada tahun 1936 dan 1941.
2. Pithacanthropus erectus
Pithacanthropus erectus artinya manusia kera yang berjalan tegak. Manusia purba ini memiliki ciri-ciri berbadan tegak, dan memiliki tinggi banadan antara 165-180 cm. Pithacanthropus erectus merupakan manusia purba yang paling banyak di temukan di Indonesia diantaranya di Mojokerto, Kedungtrubus, Trinil, Sangiran, Sambungmacan, dan Ngandong. Pertama kali di temukan oleh Eugene Dubois di Trinil dekat Sungai Bengawan Solo, Surakarta, tahun 1891.
3. Homo
Homo berarti manusia. Manusia purba jenis ini memiliki ciri yang lebih sempurna di bandingkan dengan Meganthropus paleojavanicus dan Pithecantropus erectus. Beberapa jenis homo yang di temukan di Indonesia antara lain.
a. Homo Soloensis, artinya manusia dari Solo. Ditemukan pada tahun 1931-1934, olah Ter Haar dan Ir. Oppenorth di Ngandong, Lembah Sungai Bengawan Solo. Ciri-ciri Homo Soloensi yaitu berjalan tegak dengan tinggi badan 180 cm, tengkoraknya lebih besar dari Pithacantropus erectus.
b. Homo Wajakensis, artinya manusia dari Wajak. Ditemukan pada tahun 1889, olah Van Reitschoten di Wajak, Tulungagung, Jawa Timur. Ciri-ciri Homo Soloensi yaitu berjalan tegak dengan tinggi badan 130-210 cm, tengkoraknya lebih bulat muka tidak terlalu menjorok ke depan, dan telah memiliki kemampuan membuat peralatan dari batu, tulang dan kayu.
c. Homo Sapiens, artinya manusia cerdas. Merupakan generasi terakhir dari manusia purba. Homo sapiens hidup di Zaman Holosen sekitar 4000 tahun yang lalu. Memiliki ciri-ciri fisik yang sudah hampir sama dengan manusia modern saat ini.

C. Perkembangan Kehidupan Manusia Purba di Indonesia
Kehidupan manusia purba pada masa praaksara senantiasa mengalami perubahan dan perkembangan. Perubahan dan perkembangan itu dapat di jelaskan sebagai berikut.
1. Masa Berburu dan Meramu
Kehidupan manusia purba masa berburu dan meramu senantiasa berpindah-pindah (nomaden). Kehidupan pada masa berburu dan meramu disebut food gathering artinya mengumpulkan makanan yang di sediakan oleh alam tanpa mengolah atau menanam terlebih dahulu. Alat-alat yang digunakan pada masa itu antara lain kapak perimbas untuk marimbas kayu, menguliti binatang, dan memecah tulang; kapak genggam untuk menggali umbi dan memotong hewan buruan; dan alat serpih digunkaan sebagai pisau.
2. Masa Bercocok Tanam
Pada masa ini manusia purba sudah mengenal bercocok tanam (food producing). Namun demikian kehidupan berburu dan merapu tidak sepenuhnya ditinggalkan. Masa ini pula manusia purba mulai tinggal menetap (sedenter) di suatu kampung dengan rumah panggung. Alat-alat yang di gunakan pada masa bercocok tanam berasal dari batu yang telah di haluskan, antara lain mata panah untuk berburu; barang pecah belah dari tanah liat (gerabah); beliung persegi untuk menebang kayu dan mencangkul; kapak lonjong untuk mengolah tanah.
3. Masa Perundagian (Pertukangan)
Pada masa ini manusia sudah mengenal teknologi sederhana dan pembagian kerja. Saat itu manusia menganal pertukangan dan pengecoran logam seperti perunggu, tembaga dan besi sebagai barang-barang kebutuhan rumah tangga.
a. Nekara dan Moko, berbentuk seperti tambur atau dandang terbalik. Digunkaan pada upacara adapt sebagai benda pusaka.
b. Kapak perunggu/kapak corong, berbentuk menyerupai corong terbuat dari perunggu.
c. Benda-benda lain, seperti bejana perunggu, manik-manik, gerabah dan mata tombak.

D. Sistem Kepercayaan Manusia Purba pada Masa Praaksara
Seiring dengan perkembangan kemampuan berfikir, manusia purba mulai mengenal kepercayaan terhadap kekuatan-kekuatan lain di luar dirinya. Untuk menjalankan kepercayaan yang diyakininya manusia purba malakukan berbagai upacara dan ritual.
Sistem akepercayaan yang di anut manusia pada masa prakasara atau masa prasejarah antara lain animisme, dinamisme, totemisme, dan shamanisme.
a. Animisme, adalah percaya pada roh nenek moyang maupun roh-roh lain yang mempengaruhi kehidupan mereka. Upaya yang dilakukan agar roh-roh tersebut tidak mengganggu adalah dengan memberikan sesaji.
b. Dinamisme, adalah percaya pada kekuatan alam dan benda-benda yang memiliki gaib. Manusia purba melakukanya dengan menyembah batu atau pohon besar, gunung, laut, gua, keris, azimat, dan patung.
c. Totemisme, adalah percaya pada binatang yang dinganggap suci dan memiliki kekuatan.
Dalam melakukan upacara ritual pemujaan manusia purba membutuhkan sarana, dengan membangaun bangaunan dari batu yang dipahat dengan ukuran yang besar. Masa ini di sebut sebagai kebudayaan Megalitikum (kebudayaan batu besar). Bangunan yang di buat pada masa megalitikum diantaranya.
a. Menhir, adalah tiang atau tugu batu yang berfungsi sebagai prasasti dan melambangkan kehormatan arwah nenek moyang.
b. Dolmen, adalah meja batu untuk meletakkan sesaji.
c. Peti kubur batu, adalah lempeng batu besar berbentuk kotak persegi panjang berfungsi sebagai peti jenazah.
d. Sarkofagus, adalah batu besar yang di pahat berbentuk mangkuk terdiri dari dua keeping yang ditangkupkan menjadi satu. Berfungsi sebagai peti jenazah.
e. Punden berundak, adalah bangunan berupa batu susunan batu berundak seperti candi. Digunakan untuk upacara pemujaan.
f. Waruga, adalah peti kubur batu berukuran kecil, berbentuk kubus dan memiliki tutup lempengan batu yang lebar.




E. Peninggalan Kebudayaan Masa Praaksara
Dalam memenuhi kebutuhanya manusia purba membutuhkan berbagai peralatan meskipun masih sangat sederhana. Berdasarkan peninggalan kebudayaannya masa pra kasara dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Zaman Batu (lithikum)
Pada zaman ini semua peralatan yang dibuat berasal dari batu. Zaman batu dibedakan menjadi tiga yaitu:
a. Zaman batu tua (paleolithikum), pada masa ini manusia purba masih menggunakan alat-alat dari batu yang masih kasar dan belum diasah.
b. Zaman batu tengah (Mesolithikum), pada masa ini manusia purba masih menggunkan peralatan dari batu yang sudah diasah namun belum halus.
c. Zaman batu muda (Neolithikum), pada masa ini manusia purba masih menggunakan peralatan dari batu namun telah di asah dengan halus.
2. Zaman Logam
Pada masa ini manusia purba telah memiliki kemampuan melebur logam untuk membuat peralatan. Dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Zaman tembaga, manusia purba sudah dapat memanfaatkan logam tembaga untuk dibuat berbagai peralatan. Indonesia tidak mengalami zaman tembaga.
b. Zaman perunggu, manusia purba sudah membuat peralatan dari perunggu yang diperoleh dari campuran logam tembaga dan timah. Bentuknya lebih halus dari pada peralatan pada zaman tembaga. Ada dua cara yang umum di gunakan dalam pembuatan peralatan dari perunggu yaitu A che perdue yaitu teknik cetak hilang dan Bi Valve yaitu teknik setangkup.
c. Zaman besi, manusia purba sudah mampu melebur bijih besi menjadi peralatan kebutuhan sehari-hari meskipun masih kasar.

Sabtu, 11 April 2009

Gunung Api


Gunung Api

Gunung api merupakan satu lubang yang muncul dari permukaan bumi dari persediaan dalam jumlah besar batuan yang mencair, yang disebut magma, didalam kerak bumi. Magma yang merupakan ramuan dasar untuk letusan gunung berapi adalah batuan yang mencair dan akumulasi gas-gas di bawah gunung berapi yang aktif yang berada di daratan atau di laut. Magma yang terbentuk dari silikat-silikat yang mengandung gas-gas yang bisa larut dan kadang-kadang menjadi mineral-mineral yang mengkristal dalam bentuk seperti cairan yang tidak dapat larut yang mengapung. Didorong oleh daya apung dan tekanan gas, magma, yang lebih ringan dibandingkan dengan batuan sekitarnya memaksa magma tersebut keluar ke atas. Ketikan magma itu mencapai permukaan, tekanannya menjadi berkurang yang memungkinkan larutan gas itu mengeluarkan busa putih, menodrong magma melewati gunung berapi ketika gas-gas tersebut dilepaskan. Gunung berapi melepaskan cairan batuan yang disebut lava dan atau abu dan batu-batu yang disebut tephra. Indonesia adalah suatu kepulauan dan dikenal sebagai Negara yang kaya akan gunung api, yang berderet pada jalur tektonik sepanjang lebih kurang 7000 km, mulai dari busur Sunda (Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara), Busur Banda (Banda, Ternate, Nila, Damar), Busur Sulawesi (Sulawesi Utara, Sangir Talaud), samapai dengan busur Halmahera (Halmahera dan sekitarnya).

Bentuk gunungapi tergantung pada bahan erupsi, letak titik erupsi, sifat erupsi, tipe erupsi, lingkungan gunungapi berada. Bahan piroklastik akan membentuk kerucut yang sangat mudah tererosi. Jika pusat erupsi berpindah-pindah maka bentuk gunungapi tidak teratur.

* Bentuk Kaldera
* Bentuk Kerucut Cinder
* Bentuk Perisai
* Bentuk Gunung Api Strato
* Bentuk Kubah lava

Erupsi vulkanik masing-masing menghasilkan lava dan piroklastik. Erupsi berdasarkan sumber kejadiannya dapat dikelompokkan menjadi

  • Erupsi magmatik

  • Erupsi preatik

  • Erupsi preto magmatik

Letusan letusan gunung api dapat diuraikan sebagai berikut dalam susunan intensitas yang semakin mengecil

a. Tipe Pelean
Tipe ini adalah tipe letusan yg paling merusak, magama meletus keluar lewat tempat yang lemah dari pungung gunung.
b. Tipe Plinean
Tipe ini adalah dimana magma dilepaskan, dorongan keatas yang kuat dari gas yang dihasilkan dapat membentang jauh sampai di atmosfir. Tipe letusan ini pernah terjadi di Gunung Pinatubo pada tahun 1991.
c. Tipe Vesuvius
Tipe ini besifat eksplosif dan terjadi kadangkala saja. Letusan dari bentuk magma mengeluarkan awan abu yang bisa menutupi area yang luas
d. Tipe Vulkanian
Tipe ini adalah lava yang membentuk kerak di atas lubang-lubang vulkanis diantara letusan yang membentuk volcano. Letusan yang terjadi berikutnya jauh lebih dahsyat dan mengeluarkan awan-awan materi yang padat.
e. Tipe Stromboli
Tipe ini adalah gas-gas lepas lepas lava yang bergerak secara perlahan diantara letusan dapat terjadi terus menerus. Bom vulkanis dari gumpalan lava bisa dikeluarkan menuju langit.
f. Tipe Hawai
Tipe ini adalah dimana lava mudah bergerak dan mengalir secara bebas dan gas-gas dilepaskan relatif dengan cara yang tenang.
g. Tipe Islandia
Tipe ini mirip dengan tipe hawai, dimana lava mengalir dari celah-celah yang dalam dan membentuk lembaran-lembaran yang membentang pada semua jurusan lava.

Prediksi Gerhana Bulan dan Matahari Seluruh Dunia

Gerhana matahari ataukah bulan merupakan salah satu dari sekian banyak fenomena alam yang menarik dan maha besar. Tak pelak fenomena ini menimbulkan berbagai asumsi baik dari perdebatan ilmiah para ilmuwan sampai maupun asumsi religi dan mistik. Yang perlu garis bawahi terhadap fenomen alam ini adalah bagaimana kita dapat mengambil berbagai pengetahuan yang di sediakan alam sehingga menimbulkan kearifan manusia. http://www.moonsighting.com/eclipses.html
EclipseClick HereTypeMax. @Region of Eclipse Visibility
Solar 2008 Aug 01Total10:21 UTAsia, Europe, and parts of Canada
Lunar 2008 Aug 16Partial21:10 UTEverywhere except Central and North America
Solar 2009 Jan 26Annular 7:59 UTs Africa, Antarctica, se Asia, Australia
Lunar 2009 Feb 09Penumbral14:38 UTe Europe, Asia, Aus., Pacific, w N.A.
Lunar 2009 Jul 07Penumbral9:39 UTAmericas, Pacific and Australia
Solar 2009 Jul 22Total 2:35 UTe Asia, Pacific, [Total: India, Nepal, China, c Pacific]
Lunar 2009 Aug 06Penumbral0:39 UTAmericas, Europe, Africa, w Asia
Lunar 2009 Dec 31Partial19:23 UTEurope, Africa, Asia, Australia
Solar 2010 Jan 15Annular 7:06 UTe Africa, Middle East, India, Pakistan, Indonesia, and Malaysia
Lunar 2010 Jun 26Penumbral11:38 UTAmericas, Pacific, Middle east, India, China, Japan, and Australia,
Solar 2010 Jul 11Total19:33 UTSouth Pacific and Chile
Lunar 2010 Dec 21Total 8:17 UTAmericas, Europe, w. Africa, Far East, Australia
Prev: CERITA MASA DEPAN
Next: Antara 11 agustus 2007 dan 11 agustus 6 tahun yang lalu

Selasa, 28 Oktober 2008

GEMPA BUMI

Pendahuluan

Pagi itu tanggal 26 Desember 2004 sekitar jam 07.59 WIB Susanto baru selesai sarapan pagi di sebuah hotel di Banda Aceh . Tiba tiba lantai terasa bergetar dan terdengar suara gaduh, bergemuruh, wajah setiap orang tegang, terdengar suara “gempa….gempa….!!!”, teriak Haris petugas hotel.
Hotel mulai bergoyang keras, Susanto ingin keluar melalui lift, ternyata lift ambrol lepas dengan mengeluarkan suara “Buummm…….”
Santoso berhasil keluar bersama tamu-tamu hotel lainnya melalui tangga, hotel miring lalu ambruk. Santoso menghindar jauh dari hotel tersebut dan selamat.



Sebelum kita mengetahui bahaya yang ditimbulkan oleh gempa bumi, terlebih dahulu kita harus mengetahui apa itu gempa bumi, proses terjadinya dan daerah-daerah yang rawan gempa bumi.

Gempa bumi adalah suatu peristiwa pelepasan energi gelombang seismik secara tiba tiba diakibatkan oleh adanya deformasi lempeng tektonik yang terjadi pada kerak bumi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar : Patahan lempeng kerak bumi saat terjadi gempa bumi.
Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika

ROSES KEJADIAN

Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat di tahan oleh lempeng tektonik tersebut. Proses pelepasan energi berupa gelombang elastis yang disebut gelombang seismik atau gempa yang sampai ke permukaan bumi dan menimbulkan getaran dan kerusakan terhadap benda benda atau bangunan di permukaan bumi. Besarnya kerusakan tergantung dengan besar dan lamanya getaran yang sampai ke permukaan bumi. Selain itu juga tergantung dengan kekuatan struktur bangunan.
Para ahli gempa mengklasifikasikan gempa menjadi dua katagori, gempa intra lempeng (intraplate) dan antar lempeng ( interplate). Gempa intraplate adalah gempa yang terjadi di dalam lempeng itu sendiri, sedangkan gempa interplate terjadi di batas antar dua lempeng .
Sebenarnya gempa bumi terjadi setiap hari, namun kebanyakan tidak terasa oleh manusia , hanya alat seismograph saja yang dapat mencatatnya dan tidak semuanya menyebabkan kerusakan . Di Indonesia gempa merusak terjadi 3 sampai 5 kali dalam setahun.
Proses terjadinya gempa bumi dapat dilihat dari penyebab utama terjadinya gempa bumi. Ada 5 (lima) jenis gempa bumi yang dapat dibedakan menurut terjadinya, yaitu:

  1. Gempa Tektonik
  2. Gempa Vulkanik
  3. Gempa Runtuhan
  4. Gempa Jatuhan
  5. Gempa Buatan

Gempa Tektonik

Seperti diketahui bahwa kulit bumi terdiri dari lempeng lempeng tektonik yang terdiri dari lapisan lapisan batuan. Tiap tiap lapisan memiliki kekerasan dan massa jenis yang berbeda satu sama lain. Lapisan kulit bumi tersebut mengalami pergeseran akibat arus konveksi yang terjadi di dalam bumi.

Gambar Proses Terjadinya Gempa Tektonik


a.
    Sesar aktif bergerak sedikit demi sedikit kearah yng saling berlawanan Pada tahap ini terjadi akumulasi energi elastis.






b.
    Pada tahap ini mulai terjadi deformasi sesar, karena energi elastis makin besar.






c.
    Pada tahap ini terjadi pelepasan energi secara mendadak sehingga terjadi peristiwa yang disebut gempa bumi tektonik.






d.
    Pada tahap ini sesar kembali mencapai tingkat keseimbangannya kembali. Pergeseran ini kian lama menimbulkan energi-energi stress yang sewaktu waktu terjadi pelepasan energi yang mendadak. Peristiwa inilah yang disebut gempa tektonik yaitu peristiwa pelepasan energi secara tiba-tiba di dalam batuan sepanjang sesar atau patahan seperti terlihat dalam gambar.






Gempa Vulkanik

Sesuai dengan namanya gempa vulkanik atau gempa gunung api merupakan peristiwa gempa bumi yang disebabkan oleh tekanan magma dalam gunung berapi. Gempa ini dapat terjadi sebelum dan saat letusan gunung api. Getarannya kadang-kadang dapat dirasakan oleh manusia dan hewan sekitar gunung berapi itu berada. Perkiraaan meletusnya gunung berapi salah satunya ditandai dengan sering terjadinya getaran-getaran gempa vulkanik.

Gempa Runtuhan

Gempa runtuhan atau terban merupakan gempa bumi yang terjadi karena adanya runtuhan tanah atau batuan. Lereng gunung atau pantai yang curam memiliki energi potensial yang besar untuk runtuh, juga terjadi di kawasan tambang akibat runtuhnya dinding atau terowongan pada tambang-tambang bawah tanah sehingga dapat menimbulkan getaran di sekitar daerah runtuhan, namun dampaknya tidak begitu membahayakan. Justru dampak yang berbahaya adalah akibat timbunan batuan atau tanah longsor itu sendiri.

Gempa Jatuhan

Bumi merupakan salah satu planet yang ada dalam susunan tata surya. Dalam tata surya kita terdapat ribuan meteor atau batuan yang bertebaran mengelilingi orbit bumi. Sewaktu-waktu meteor tersebut jatuh ke atmosfir bumi dan kadang-kadang sampai ke permukaan bumi. Meteor yang jatuh ini akan menimbulkan getaran bumi jika massa meteor cukup besar. Getaran ini disebut gempa jatuhan, namun gempa ini jarang sekali terjadi.


Zona Gempa

Zona Gempa Dunia

Zona gempa dunia terbagi atas dua jalur, yaitu Jalur Circum Pasifik dan Jalur Mediteranian.
Jalur Circum Pasifik adalah jalur wilayah dimana banyak terjadi gempa-gempa dalam dan juga gempa- gempa besar yang dangkal. Jalur ini terbentang mulai dari Sulawesi, Filipina , Jepang, dan kepulauan Hawai

Jalur Mediteranian adalah jalur wilayah dimana banyak terjadi gempa-gempa besar yang membentang dari benua Amerika, Eropah ,Timur Tengah, India , Sumatera, Jawa dan Nusa Tenggara.

Pada jalur inilah sering terjadi gempa-gempa tektonik dan juga vulkanik seperti pada gambar di bawah ini.

Sedangkan zona gempa di Indonesia dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa kepulauan Indonesia merupakan daerah rawan gempa tektonik. karena dilewati jalur gempa Mediteran dan Circum Pasifik .

Dampak Gempa

Dalam tulisan ini hanya memuat dampak dari gempa tektonik, karena tipe gempa teknonik adalah tipe gempa yang sering membahayakan jiwa dan raga manusia, juga kerugian harta benda. Ada dua dampak gempa tektonik yang berbahaya, yaitu dampak primer dan dampak skunder. Berikut adalah penjelasan dan contoh dari dampak gempa tektonik:

Dampak Primer

Dampak primer yaitu getaran gempa itu sendiri yang sampai ke permukaan bumi dan kalau getarannya cukup besar dapat merusak bangunan dan infra struktur lainnya seperti jalan dan jembatan , rel kereta api, bendungan dan lain lain, sehingga menimbulkan korban jiwa dan kerugian harta benda.

Beberapa contoh gambar dampak primer gempa tektonik:

Gempa di Kobe, Jepang bulan Januari 1995 merusak jalan kereta api express yang menghubungkan Kobe dan Osaka. Lebih dari 6400 orang meninggal.

Gempa dengan kekuatan 6.7 Skala Richter merobohkan jalan bebas hambatan di Los Angeles pada bulan Januari 1994.

Dampak Skunder
Dampak sekunder yaitu terjadi tsunami, tanah yang menjadi cairan kental (liquefaction), kebakaran , penyakit dan sebagainya.
Contoh dampak sekunder dalam gambar:

Gelombang Tsunami akibat gempa tektonik yang terjadi di Selat Sunda.
(Sumber: Microsoft ® Encarta ® Reference Library 2005. © 1993-2004 Microsoft Corporation. All rights reserved.)
Gelombang Tsunami akibat gempa tektonik yang terjadi di Selat Sunda.
(Sumber: Microsoft ® Encarta ® Reference Library 2005. © 1993-2004 Microsoft Corporation. All rights reserved.)

Kebakaran dapat terjadi setelah terjadinya gempa di Managua, Nicaragua tahun 1972
( Sumber: Encarta EncyclopediaCorbis Microsoft ® Encarta ® Reference Library 2005. © 1993-2004 Microsoft Corporation. All rights reserved.)

Liquefaction : Selama terjadi gempa di Nagata, Jepang, 1964 ,tanah berubah seolah olah menjadi cair sehingga bangunan yang ada di atasnya dapat tenggelam.
(Sumber:Dr. Walt Brown.Copyright © 1995–2006, Center for Scientific Creation. All rights reserved)